leluhurkubertani menanam tanaman keras. Menyingkirkan hama menyiangi setiap gulma menjauhkan dari segala bencana leluhurku hidup bertani di lembah manah. Kultivasi mengolah bumi mengerjakan lahan pertanian cangkul membalik lapisan tanah mengusahakan hasil yang berlimpah. Leluhurku tinggal menetap membudidayakan tanaman
PuisiTentang Alam 4 Bait Terbaik - Keindahan alam selalu menjadi inspirasi bagi para penyair. Tangan terampil menanam padi. Musim pun akan bergulir. Masa panen sebentar lagi. Bait 4. Para petani pun siap bekerja. Padi merunduk. Siap untuk ditumbuk. Petani senang. Bersama hasil panennya. Air sungai mengalir lembut. Bagai kaca yang
Namun tak semua puisi bernada buram. Puisi yang menggambarkan semangat petani dan indahnya bercocok tanam, khusus ditulis oleh wanita penyair kelahiran Magetan, Emy Suy, berikut ini: ORANG-ORANG YANG MENANAM . sisa embun . tergelincir dari pucuk-pucuk daun. menjadi saksi derap langkah kaki. para petani bercaping . di basah tubuh subuh yang gaduh
HalamanUnduh untuk Petani Menanam Padi Di Sawah Merupakan Contoh Kegiatan 8 Images - Pertanian Indonesia Pertanian Modern, Babinsa Bandar Pulau Dan Petani Cabut Bibit Padi, Gamb, klik untuk mengunduh koleksi gambar-gambar lain yang terdapat di kibrispdr.org
Tanamanpadi yang belum sempat berbuah pun mati karena kekurangan air. Kegagalan tanam akibat kekurangan pasokan air adalah kombinasi dari kondisi iklim dan kekeliruan petani mengantisipasinya. Petani-petani di Desa Cijeler yang mengalami puso pada 2019 adalah mereka yang memaksakan diri untuk menanam padi musim ke-2.
Rawatlahhati petani desa. Bahagiakanlah mereka. Doakan. Semoga anak-anak mereka sukses dan berbakti kepada kedua orang tua. Puisi: Pak Tani Menanam Padi Puisi Pak Tani Menanam Padi. Dok. berkokok tanda pagi Jalan setapak ramai ternyata Pak Tani ingin menanam padi Ada Ibu-ibu dan para tetangga yang mendampingi
UoA4q. Judul 悯农 Mǐn nóng Dinasti 唐 Táng Karya 李绅 Lǐ shēn锄禾日当午, 汗滴禾下土 Chú hé rì dāng wǔ, hàn dī hé xià tǔ Mencangkul dan menyemai di siang hari, menanam padi-padian dengan keringat bercucuran jatuh ke tanah谁知盘中餐, 粒粒皆辛苦 shéi zhī pán zhōngcān, lì lì jiē xīnkǔ Siapa yang tahu makanan yang tersedia di piring, setiap butirnya adalah hasil kerja kerasPuisi Min Nong Hanzi 悯农, Pinyin Mǐn nóng karya Li Shen Hanzi 李绅, Pinyin Lǐ shēn adalah puisi yang terkenal di ini mengisahkan tentang penghargaan kepada petani, mewakili sikap bersyukur yang harus kita miliki, penghargaan atas kesulitan dan jerih payah menanam dan menyiapkan Tiongkok, anak-anak usia 3-4 tahun sudah diajarkan tentang puisi budaya Tionghoa, sangat ditekankan untuk tidak sembarang membuang diajarkan agar menghabiskan makanan yang ada di dalam piring nasi yang ada di dalam piring tidak hanya menyia-nyiakan makanan tetapi juga tidak menghormati petani yang bersusah payah menanam mulai sekarang, menghargai dan mensyukuri setiap makanan yang ada di dalam piring buang makanan yang ada karena masih banyak teman-teman kita yang juga2022-04-21
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Telapak kaki bukit berwarna hijau kemuningdi sanaseorang gadis memayungi kepalanya dengan caping bambusembari meniupkan senandung pada bulir-bulir padi yang diasuh lalu tersenyum malu-malu pada sungai kecilsejauh selempar batu dari pematang juga pada bunga pepaya yang berdansa dengan angin. Anginairdan para penghuni lembah yang bersahajamereka sedang menggoda sang kembang desayang baru saja menyembunyikan sepucuk surat cintadalam saku bajunya. Dua minggu lagi waktu panen rayajika benar perhitungan para malam tibagadis itu pun bercerita pada awan-awanlalu menghitung malam-malam yang akan dilewatidan jam-jam sepanjang jalan dari metropolitan ke desayang akan dibunuh sang menutup jendela kamardan mendekap selendang pemberianuntuk penghibur hati dua minggu ke memang kadang begitu menciptakan rindu sampai menggebutapi enggan menghapus jarak dan waktu. -kota daeng, 25 Juli 2020 Lihat Puisi Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Taklah lekang lagu berlaksa kenang ituBila petani turun kesawahMenanam padi tak kenal lelahDan batang padi di tangankuHendaklah kupotong Duhai, lagu itu masih bermalam di telingaku Hati mengharap Tak kunjung SudahHasilkan padi melimpah ruahPadi menguning terbentang luasBagaikan hamparan permadani-Itu dulu!-Dan,Kini padi rata menghijauDaun melambai membelai sayangPetani riang takan risauTuhan Pengasih lagi PenyayangDan lagi,Mencerita penjual beras dan nasi, sepagi iniSedang kududuk di bangku reokMemesan nasi kuningKutak dipedulikan Lidah orang-orang itu berlompatan; menggerutulah!Taklah berujung itu kata-kataRamai tanda; mengapa negeri kaya ini?Dan satu lagi,Semirip inilah kita sekarang yang bukan duluItik berenang di sungaiMati kehausanAyam bertelur di padiMati kelaparan 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Seorang petani menabur benih-benih cintadi atas gulutan rabuk rasa dicampur asmara. Keesokannya si petani melihatnya, masih sama. Perlahan tumbuhlah benih-benih petani ditambahkannya ramuan rindu dan meledaklah benih itu semakin dewasa. Tumbuh tinggi dan masalah baru muncul, serangga dan hama hari datang untuk menggoda tumbuhan agar menyerah. 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kita berada di sebuah dunia timbal balik..Dimana apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai..Lalu kenapa masih mencoba menanam rumput?Sejatinya rumput itu akan tumbuh sendirinya tanpa kita pinta..Kenapa tidak mencoba menanam padi ?Meskipun setiap kita menanam padi, rumput selalu tumbuh di sekitarnya..Untuk mereka yang mudah mengahargai orang lain..Pasti faham, Mana yang rumput dan mana yang padi..Tapi jika sepasang mata sudah picik..Ia akan melihat padi dan rumput itu sama..Kalian semua hidup dari padi, bukan rumput..Hakikatnya hidup kalian itu baik..Hanya saja mungkin kurang memangkas rumputnya..Sampai-sampai rumput itu tumbuh melebihi padi.. Lantas, apa yang bisa kamu tuai dari rumput ?Bukankah manusia tidak makan rumput..Rumput itu untuk binatang,, Lalu kenapa tidak mencoba menuai padi.. Manusia hanya bisa berkata..Ya,, saya saat ini sedang menanam padi, tapi kadang manusia lupa, sebatang padi juga butuh pupuk-pupuk kebaikan..Belum lagi burung-burung yang mencoba hinggap kemudian merusak padi-padi tersebut..Ia mampir hanya memberi luka dan menumpang singgah..Untuk bertelur dan berbahagia..Percayalah,,menanam padi tidak semua petani berhasil..Tapi semua petani sudah pasti menanam padi..Meskipun terkadang hujan dan matahari tidak muncul seimbang..Bayangkan sekarang..Ia yang mencoba menanam kebaikan saja masih bisa gagal..Tapi usaha nya untuk menanam kebaikan, akan tetap tinggal..Lalu apa yang bisa kalian banggakan dengan menanam rumput ??Rumput yang berkualitas sekalipun akan berakhir di perut binatang..Manusia tidak makan itu!!Jika semua manusia sibuk menanam rumput..Maka tidak ada lagi species manusia di muka bumi ini, ia akan mati..Keburukan akan merenggut pelaku nya..Tuhan sudah memberikan dua pilihan yakni benar dan salah..Tidakkah kau ambil kebenaran nya..Maka sungguh kita akan merugi..Lalu sekarang adalah waktu yang tepat untuk menanam padi..Meskipun rumput juga akan tumbuh,, setidak nya kau harus rajin memangkas nya..Sedikit lebih maksimal lagi mungkin akan membuahkan hasil.. Padimu sudah hijau dan meninggi..Sebentar lagi akan berisi..Dan itu akan berat makan nya kita harus menunduk..Menunduk untuk apa??Untuk melihat kebawah sudah sejauh mana kita berjuang..Sudah selelah apa kita menahan..Hingga sudah sepantas apa kita akan menuai..Jika kau hanya tidur,, dan membiarkan padimu tumbuh begitu saja, Kau salah..Tidak begitu cara berjuang orang-orang baik..Kau harus merawat padimu..Menjaga nya semampumu..Dan nanti kau sendiri yang akan menikmati hasil dari padimu..Bangunlah..Menarilah bersamaku di ladang..Akan aku tunjukkan semua padiku..Padi adalah kehidupan..Padi adalah kebaikan..Padi adalah AKU..Lamongan, 8 Mei 2020 Lihat Puisi Selengkapnya
puisi tentang petani menanam padi