InnalillahiWainailaihi Rojiun, telah Berpulang ke Rahmatullah agen koran Tribun Lampung bapak Supriadi, Senin, 01 Juli 2019 pukul 16.00 WIB. Innalillahi Wainailaihi Rojiun, telah Berpulang ke Rahmatullah agen koran Tribun Lampung bapak Supriadi, Senin, 01 Juli 2019 pukul 16.00 WIB. Minggu, 21 November 2021; Cari. Network. Tribunnews.com; Inalillahi wainalillahi roji'un. Dr. Adnan Buyung Nasution telah pergi. Selamat jalan Bang Buyung. Terima kasih atas karya Anda bagi bangsa," tulis @boediono." Innalillahi wainailaihi rojiun, kita kehilangan seorang tokoh di bidang hukum alm Adnan Buyung Nasution, semoga diterima di sisi Allah swt," kicau ‏@hattarajasa. KabarDuka: Inalillahi Wainailaihi Rojiun Telah berpulang ke Rahmatullah Jane Shalimar binti Dicky Sadikin - Media-INVESTIGASI.com--> Telah berpulang ke Rahmatullah Jane Shalimar binti Dicky Sadikin, pada usia 41 tahun, pada hari Minggu, 04 Juli 2021 pukul 04.20 WIB. InnalilahiWainailaihi Rojiun, Dr. H. Jus Usman Sumanegara Meninggal Dunia GlobeIndonesia Turut Belasungkawa - 12 Juni 2021; Wabup Deli Serdang HMA Yusuf Siregar Tinjau Korban Puting Beliung di Kecamatan Bangun Purba - 1 Juni 2021; Warga Distrik Oksamol Papua Kecam dan Lawan Teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) - 31 Mei 2021 Inalillahiwainailaihi rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah saudara H.M Arsyad semoga Khusnul khatimah dan semua amal serta ibadahnya diterima oleh Allah SWT Amin 3x Yra," kata mantan juara dunia IBF, M Rahman yang ditemui di Jakarta, Selasa (11/2/2020). Inalillahi wainailaihi rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah saudara H.M Telahberpulang teman kita Mas Budi Satrio, pagi ini di RS. Gleneagles KL jam 8.14. Innalillahi wainailaihi rojiun. Allahumaghfirlahu warhamu wa'aafihi wa'fu anhu. Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun, Turut berduka cita atas berpulang nya pak Budi Satrio. Semoga almarhum husnul khotimah. wO5EnT. Tulisan Arab Innalillahi – Halo sobat kembali lagi bersama kami yang dimana pada kali ini kami akan memabahas tentang pelajaran Agama Islam yang bertemakan Tulisan Arab Innalillahi untuk lebih jelas dan lengkapnya maka simaklah artikel ini sampai akhir. Musibah datangnya dari Allah SWT yang bertujuan agar menguji kemampuan dari umatnya. Tentunya pada setiap musibah yang sudah terjadi pasti terdapat hikmah yang terkadung. Hikmah itulah yang seharusnya kita syukuri serta tafakuri supaya kehidupan kita jauh lebih baik. Pengertian Tulisan Arab Innalillahi Tulisan Arab Innalillahi Dalam Al-QuranTulisan Arab Innalillahi Dalam HaditsHikmah Dibalik Kalimat Innalillahi Share thisRelated posts Pengertian Tulisan Arab Innalillahi Tulisan arab dari Innalillahi wa inna ilaihi raji’un Arab انا لله وانا اليه راجعون ialah potongan dari dalam ayat Al-Quran, yang ada didalam Surah Al-Baqarah, ayat 156. Isi penuh dari ayat tersebut ialah الذين اذا اصابتهم مصيبة قالوا انا لله وانا اليه راجعون Artinya “yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali. Al-Baqarah 2156” Bacaan itu kita ketahui dengan nama bacaan “istirja” ataupun “tarji”. Istirja’ sendiri ialah frase umat Islam yang apabila seseorang tertimpa musibah serta biasanya diucapkan apabila sesudah menerima kabar duka dari seseorang. Umat Islam seharusnya meyakini bahwasannya Allah Yang Maha Esa, yang Yang Maha Memberikan segalanya serta Allah pula lah yang mengambilnya, hal ini sebagai sebuah bentuk ujian pada ummat manusia. Oleh karena itulah, umat Islam harus dapat menyerahkan dirinya pada Allah serta juga jangan lupa agar terus bersyukur pada Allah atas segala yang sudah mereka terima. Di masa yang sama, mereka juga bersabar serta membacakan tulisan arab innalillahi sebagai sebuah ungkapan ini disaat menerima cobaan ataupun musibah. Kemudian didalam syariat Islam, apabila seseorang Muslim ditimpa musibah, kemudia dia bersabar serta mengucapkan kalimat istirja’ maka Allah pasti akan memberikan pahala. Tulisan Arab Innalillahi Dalam Al-Quran Apabila kalian hafal ataupun membaca surat Al-Baqarah, pastinya saat sampai pada ayat 156, sebelum melanjutkan ke ayat yang berikutnya coba kalian pahami serta makanai ayat itu. Di ayat 156 kalian juga akan menemukan ayat yang bunyinya yakni Innalillahiwainnailaihirojiun. Itulah dasar dari ayat yang sudah dijadikan pedoman umat Islam soal anjuran diperintahkannya untuk mengucapkan kalimat tarji saat mendapat musibah. Adapun arti lengkapnya yakni sebagai berikut “Yakni orang-orang yang apabila ditimpa sebuah musibah, mereka mengucapkan; “Innalillahiwainnailaihirojiun”Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah, dan kepada Allah jualah kami kembali. Al Baqaarah 2 156. Tulisan Arab Innalillahi Dalam Hadits Suapaya kamu jauh lebih paham serta penjelasannya jauh lebih rinci lagi, maka kami juga akan menjelasankan tulisan arab Innalillahi didalam hadits. Pada dasarnya, apabila terdapat ayat didalam Al-Quran, sudah pastinya ayat itu akan diperjelas lagi dari keterangan hadits. Melalui hadits, kita dapat mengetahui serta memahami dengan jelas bagaimana terjadinya suatu ajuran ataupun perintah Allah pada manusia khususnya pada umat Islam. Intinya, dengan cara mengkaji hadits yang selalu berhubungan dengan makna kandungan dari dalam Al-Quran, maka kita juga akan mengetahui asbabun nuzul yang sudah diturunkannya ayat Al Quran. Berkaitan dari kalimat tulisan arab Innalillahi wa inna ilaihirojiun, diriwayatkan Äli bin Al Husain, dari kakeknya yakni Nabi Muhammad SAW, dia bersabda; “Tidaklah seorang Muslim tertimpa musibah, lalu ia mengenangnya dan mengucapkan kalimt istirja’ Innalillahiwainnailaihirojiun melainkan Allah akan memberinya pahala sebanding hari ia tertimpa musibah” Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah. Kitab Al Bidayah wan Nihayah, 8221 oleh Ibnu Katsir. Bentuk-bentuk dari Musibah serta kaitannya dengan kalimah Innalillahiwainnailaihirojiun. Sebetulnya, saat kamu bergerak ataupun diam itu sama-sama bentuk suatu ujian. Jika kalian bergerak, maka dapat dikatakan bahwa kalian sedang menjemput ujian. Orang yang bertipe ini umumnya pasti menganggap bahwa sanya ujian atau musibah yang datangnya dari Allah itu sudah pasti terdapat jatanya masing-masing. Selain itu juga, orang yang bergerak untuk menjemput ujian ini pasti menganggap bahwa ujian tersebut sebagai pelecut supaya bisa lebih meningkatkan keimanan pada Allah. Denan adanya ujian yang harusnya akan jauh lebih menyadari bahwa hidup itu penuh dengan tantangan serta perjuangan. Umur bukan lagi sebuah alasan, dikarenakan kita harus tetap menumbuhkan sebuah kebaikan dan juga menjalankan syariat Islam sampai akhir hayat. Tipe selanjutnya yakni orang yang diam, orang bertipe ini akan menganggap bahwa sanya dengan diam maka ujian tak akan datang. Padahal dengan diam itupun ujian pasti tetap datang untuk menghampiri kita. Tapi, ada hal yang sangat cukup disayangkan saat seseorang jauh lebih memilih agar diam, dapat dikatakan juga bahwa sanya diam ialah cerminan bahwa sanya orang itu kurang berani didalam mengambil suatu keputusan. Justru dengan diam kita tak akan bisa mendapat apa-apa, hanya berada di posisi itu, pun keimanan pada Allah pun tetap saja segitu-segitu saja. Jadi, teruslah kita ini bergerak sampai menemukan kebenaran. Lantas bagaimanakah kaitannya dengan musibah? Kaitannya dengan musibah sudah tentu saja terdapat pada didalam takdir. Mulai musibah yang sangat kecil sughro sampai kemusibah yang sangat besar kubro semua telah digariskan Allah SWT. Adapun musibah-musibah kecil contohnya saja terpeleset, kehilangan pulpen, ataupun disaat kamu lupa menaruh sebuah barang sebenarnya hal itu dapat kamu ucapkan kalimat yakni Innalillahi wa innailaihi rojiun. Sama saja halnya dengan musibah yang dapat masuk tergolong kecil tapi rasanya musibah besar contohnya saja wafatnya seseorang ataupun terjadinya bencana alam yakni banjir, gunung meletus, tsunami serta lain sebagainya. Hal yang pertama kita lakukan yakni mengucapkan kalimat Innalillahi wa innailaihi rojiun sebagai sebuah tanda takwa serta cinta pada sunnah Nabi Muhammad Saw. Oleh karena itulah, walaupun berbagai macam bentuk dari ujian datang silih berganti, percayalah bahwa sanya hal itu adalah kasih sayang Allah pada kita. Hikmah Dibalik Kalimat Innalillahi Banyak pelajaran dan juga hikmah yang dapat ambil dari pada kalimat Innalillahi wa innailaihi rojiun. Yang sebetulnya, disaat kita mendapatkan sebuah musibah maka langsunglah kita mengucapkan Innalillahiwainnailaihirojiun ialah bukti bahwa kita itu sedang dibimbing oleh Allah. Allah SWT yang mengajarkan kita yang melalui kalimat Innalillahiwainnailaihirojiun yang mentalqin, mengingatkan pada kita bahwa sanya sebetulnya yang terdapat alam semesta ini pastinya kembali pada Sang Pencipta, yaitu Allah SWT. Kalimat Innalillahiwainnailaihirojiun ini pula memberikan kita arahan untuk hendaknya didalam menjalani hidup kita selalu senantiasa mendahulukan Allah SWT ataupun mendahulukan tauhid di atas segala-galanya. Dengan seperti itulah, maka disaat kita mendapatkan musibah atau pun masalah kita dapat mengembalikannya pada Allah. Ingatlah bahwa Allah SWT bahwa sanya kita juga harus berserah diri serta meminta bantuan hanya pada Allah, teruslah berdoa serta meminta pada Allah SWT. Kalimat Innalillahiwainnailaihirojiun pula membimbing kita bahwa sanya selaku hamba-Nya itu hendaknya tak bersedih berlarut-larut saat mendapatkan musibah. Tetaplah untuk bersabar serta berprasangka baik pada Allah. Salah satu contoh dari ujian yang cukup berat yaitu saat kita kehilangan orang yang sangat kita sayangi, terlebih lagi kedua orang tua. disaat kita kehilangan mereka, hendaknya kesedihan itu jangan berlarut sampai menangis meraung-raung. Teruslah untuk bersabarlah, ingatlah bahwa sanya kedua orang tua kita sudah sangat maksimal untuk menjalani hidup, Ia pastinya akan ditempatkan pada tempat yang terbaik pada sisi-Nya. Tugas kita selaku anak ialah terus mendoakan serta menjadi sebuah amal jariyah dengan cara menjadi seorang anak yang sholeh ataupun sholehah supaya pahala dapat terus mengalir pada kedua orang tua. Dengan menjadi sebuah amal jariyah bagi orang tua, maka In Shaa Allah dapat mendapat syafaat pada akhirat nanti, berdoa pula supaya kelak di surga nanti dapat dipertemukan kembali dengan orang-orang yang kita sangat cintai dan sayangi. Talqin kalimat Innalillahi wa innailaihirojiun pula mengajarkan kita bahwa sanya hendaknya kita hidup di dunia ini janganlah panjang angan-angan, dikarenakan hal tersebut ialah tipu daya setan agar mengelabui manusia. Selesai sudah pembahas kali ini tentang Tulisan Arab Innalillahi semoga dapat membantu kalian semuanya dalam mempelajari pelajaran Agama Islam dan terimakasih kamu sudah berkunjung dan menyimak artikel ini sampai akhir . Baca Juga Lainnya Soal Agama Kelas 12Soal Agama Kelas 11Soal Agama Kelas 10Soal Agama Kelas 9Soal Agama Kelas 8Soal Agama Kelas 7 Home Tsaqofah 'Berpulang ke Rahmatullah', Cara Salah Mengumumkan Berita Kematian Selasa, 26 Zulqaidah 1444 H / 27 Januari 2015 0900 wib views Oleh Badrul Tamam Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya. Sesaat setelah seorang muslim meninggal dunia hendaknya orang-orang disekitarnya mengumumkan berita wafatnya kepada keluarga, kerabat, tetangga, dan orang-orang shalih. Tujuannya, supaya mereka saling bahu membahu dalam menguruskan jenazahnya, menyalatkan dan menghantarkannya ke kuburan. Juga supaya mayit mendapat manfaat dari shalat, istighfar, dan doa orang-orang shalih tersebut. Sebagian orang mengumumkan berita kematian seorang muslim dengan ungkapan, "telah berpulang ke rahmatullah, si fulan. . . ." Kalimat di atas berbentuk pemastian shighoh Jazm, bahwa seseorang benar-benar dirahmati Allah. Padahal tidak ada seorang pun yang tahu tempat kembalinya dan nasib seseorang setelah kematiannya kecuali Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dalam timbangan akidah Islam, kita tidak dibolehkan memastikan seseorang sebagai ahli surga kecuali berdasarkan nash. Kita juga tidak boleh menyatakan seseorang tertentu benar-benar dirahmati dan diampuni dosanya oleh Allah, kecuali dengan keterangan dari Al Qur'an dan sunnah Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Hanya saja kita berharap bahwa orang beriman yang telah berbuat baik dan meninggalkan perbuatan buruk dirahmati oleh Allah, diampuni dosanya, dan dimasukkan ke dalam surga. Harapan ini diwujudkan dalam bentuk doa untuknya. Kalimat di atas itu seperti menyebut orang meninggal dengan “Almarhum”. Almarhum adalah bentuk maf'ul dari rahima-yarhamu, yang artinya mengasihi. Berarti maksud ucapan Almarhum adalah orang yang dikasihi atau dirahmati oleh Allah. Kata Almarhum yang berbentuk kalimah isim mengandung makna memastikan, yaitu orang tersebut pasti dirahmati oleh Allah, karenanya dia pasti masuk surga. [Baca Bolehkah Non Muslim Kita Sebut Almarhum?] Bagaimana Cara Mengumumkannya? I’lam atau pemberitahuan wafatnya seorang muslim tidak ada kalimat yang tertentu. Di antara kalimat yang bisa dijadikan pilihan, "telah wafat / meninggal dunia si fulan -yarhamuhullah semoga Allah merahmatinya-; atau yaghfirullahu lahu semoga Allah mengampuninya; atau Ya'fullahu Ta'ala 'Anhu semoga Allah memaafkannya. Berikut contoh pengumuman melalui pesan singkat SMS, Telah wafat Abdullah, akan dishalatkan 'Ashar hari ini, dengan izin Allah Ta'ala Penutup Kesalahan dalam mengumumkan orang meninggal di atas sudah sering terjadi sehingga dianggap biasa. Padahal di tinjau dari sisi aqidah ini berbahaya, merasa sok tahu dengan kondisi sebenarnya seseorang tanpa ada bukti dari nash shahih. Kepastian ampunan atau rahmat Allah kepada seseorang setelah orang itu meninggal dunia merupakan perkara ghaib; hanya diketahui oleh Allah, kemudian makhluk yang diberitahu oleh Allah Azza wa jalla, seperti para malaikatNya dan para pemberitaan orang lain, selain para malaikat atau para nabi tentang mayit bahwa ia sudah mendapatkan rahmat atau maghfirah, merupakan sesuatu yang tidak boleh. Kecuali orang yang sudah dijelaskan nash dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. kalau berani berbicara tanpa nash, berarti telah berlaku lancang atas sesuatu yang ghaib, "Katakanlah 'Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah'.” QS. An Naml 65 Namun seorang muslim diharapkan mendapatkan maghfirah ampunan, rahmat dan masuk syurga, sebagai karunia dan kasih sayang dari Allah. Dan dia dido’akan agar mendapatkan ampunan, sebagai ganti dari pemberitaan bahwa ia telah mendapatkan ampunan dan rahmat. Wallahu A'lam. [PurWD/ * Gambar Kuburan Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdulaziz yang meninggal jumat 23/01. Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita! +Pasang iklan Gamis Syari Murah Terbaru Original FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai. Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas? Di sini Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan > jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub 0857-1024-0471 Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller NABAWI HERBA Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon 60%. Pembelian bisa campur produk > jenis produk. Ilustrasi tulisan Innalillahi wa inna ilaihi raji'un Arab. Foto wa inna ilaihi raji'un adalah kata yang diucapkan umat Muslim ketika mendapat kabar duka atau musibah. Misalnya ketika ada orang meninggal atau musibah bencana buku Shihab & Shihab Edisi Ramadhan oleh Quraish Shihab dan Najwa Shihab, kalimat innalillahi dibaca tidak harus menunggu musibah yang besar, melainkan ketika nikmat dikurangi oleh Allah SWT, umat Muslim dapat mengucapkan kalimat Muslim yang mengucap bacaan tarji atau istirja ini menunjukkan bahwa ia adalah hamba yang tabah akan ujian atau cobaan dari Allah. Hal itu karena hamba tersebut percaya bahwa jika tabah dan bersabar, maka akan dapat melewati cobaan mengucapkan kalimat innalillahi, tentu harus dilafalkan dengan baik dengan cara membaca langsung tulisan arabnya. Nah, seperti apakah tulisan Arab innalillahi wa inna ilaihi raji'un? Simak uraian Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un ArabIlustrasi tulisan Innalillahi wa inna ilaihi raji'un Arab. Foto UnsplashBacaan innalillahi tercantum dalam Al-Quran sebagai potongan dari surat Al-Baqarah ayat 156. Berikut tulisan arabnyaإِنَّا لِلَّٰهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ‎innā li-llāhi wa-inna ilayhi Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami buku 101 Kebiasaan Hebat Anak Muslim oleh Adiastuti, seorang Muslim yang sabar dan mengucapkan lafal innalillahi, maka akan diberi berita gembira oleh Allah. Hal tersebut tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 155-156 sebagai ayat lengkap dari potongan bacaan innalillahi berikut iniوَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ Wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khaufi wal-jụ'i wa naqṣim minal-amwāli wal-anfusi waṡ-ṡamarāt, wa basysyiriṣ-ṣābirīn. Artinya Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji' yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun."Makna Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un ilustrasi mengucapkan kalimat istirja. Foto Billion Photos/ShutterstockKalimat innalillahi mengandung makna bahwa setiap Muslim menyerahkan semuanya kepada Allah karena Dia adalah pemilik manusia. Allah yang memberikan musibah, dan Dia juga yang mampu menghilangkan musibah berlaku untuk segala sesuatu yang menjadi milik Allah. Dapat dalam bentuk barang, harta benda, ataupun manusia. Semuanya milik Allah dan hanya titipan Allah kepada hamba-Nya, sehingga suatu saat dapat diminta kalimat innalillahi sebenarnya juga merupakan ungkapan bahwa hati tidak menggerutu atau mengeluh akan kepergian, kehilangan, dan ketiadaan sesuatu yang kita miliki. Sementara itu, kalimat wa inna ilaihi rajiun memiliki makna bahwa sudah menjadi kewajiban setiap hamba Allah bahwa musibah apa pun yang menimpa, serahkan semuanya kepada Sang Maha tersebut juga menjadi bukti keyakinan seseorang bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, karena semuanya akan kembali ke pemiliknya, yaitu Allah SWT. Umat Islam harus ikhlas mengembalikan titipan Allah ke Kalimat IstirjaIlustrasi mengucapkan kalimat istirja. Foto Shutter StockBukan tanpa alasan kalimat istirja dianjurkan untuk diucapkan ketika mendapat masalah. Selain memiliki makna penting, kalimat tersebut juga mengandung keutamaan bagi pembacanya. Apa saja?1. Rumah di SurgaMengutip buku Memuji Allah dan Membaca Salawat untuk Nabi oleh Imam Nawawi, umat Muslim yang tidak lupa mengucapkan kalimat istirja ketika mendengar kabar meninggalnya orang lain, akan dibuatkan rumah di itu diambil dari kitab Imam Tirmidzi dan yang lainnya melalui Abu Musa Al-As'ari. Diceritakan bahwa Rasulullah pernah bersabda"Apabila anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah SWT berfirman kepada para malaikat-Nya, 'Kamu telah mencabut nyawa anak hamba-Ku.' Mereka menjawab, 'ya.' Allah SWT berfirman, 'Kamu telah mencabut nyawa buah hatinya.' Mereka menjawab, 'ya.' Allah SWT berfirman, 'Apakah yang dikatakan oleh hamba-Ku?' Mereka menjawab, 'Dia memuji-Mu dan mengucapkan istirja kalimat innaa lillaah wa innaa ilaihi raaji'uun.' Maka Allah SWT berfirman, 'Buatkanlah untuk hamba-Ku sebuah gedung di dalam surga, dan namakanlah dengan sebidan Baitul Hamdi.'"2. Mendapat Keberkatan, Rahmat, dan Petunjuk Allah SWTSeorang Muslim yang senantiasa mengucapkan kalimat istirja ketika dirinya dihadapkan dengan musibah, niscaya akan mendapatkan berkat, rahmat, dan petunjuk dari-Nya. Allah SWT berfirman"Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." QS. al-Baqarah 1573. Mendapat PahalaMengucapkan kalimat istirja saat mengalami musibah menunjukkan bahwa seseorang tetap mengingat Allah di saat-saat terburuknya. Sebagai ganjarannya, Allah menjanjikan pahala dalam musibah tersebut. Allah juga akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Dari Ummu Salamah Rasulullah bersabda, "Apabila ada seorang muslim yang mengalami musibah lalu dia mengucapkan kalimat seperti yang Allah perintahkan, Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.’ Ya Allah berikanlah pahala untuk musibahku, dan gantikan untukku dengan sesuatu yang lebih baik darinya, maka Allah akan memberikan ganti untuknya dengan yang lebih baik." HR. Muslim 918Innalillahi wa inna ilaihi raji’un dinamakan lafadz apa?Innalillahi wa inna ilaihi raji’un diucapkan saat apa?Apa keutamaan mengucapkan kalimat istirja?

inalillahi wainailaihi rojiun telah berpulang ke rahmatullah